Salah satu masakan tradisional Jawa yang populer sebagai lauk adalah Garang Asem. Dari berbagai daerah di Jawa Tengah, seperti Solo, Semarang atau Kudus, masing-masing memiliki kekhasan resep menu garang asemnya. Umumnya garang asem dibuat dengan menggunakan daging ayam.
Karena saya orang Solo, saya ingin mengulas tentang Garang Asem Solo. Garang Asem Solo merupakan menu masakan tradisional yang sudah turun temurun dari leluhur, bahkan juga menjadi salah satu menu Keraton Solo atau Mangkunegaran. Garang asem menjadi semakin nikmat jika dibuat menggunakan daging ayam kampung. Belakangan banyak yang melakukan modifikasi menu mengganti daging ayam dengan hati ampela, iga sapi atau daging sapi cincang.
Sesuai namanya, Garang Asem Ayam ini mempunyai rasa asam segar dan gurih. Rasa segarnya ini berasal dari keasaman blimbing wuluh sebagai salah satu bumbu wajibnya. Tidak seperti ayam negeri, ayam kampung turut andil dalam menyempurnakan aroma yang khas karena tidak banyak mengandung lemak.
Selain bahan pokoknya berupa ayam kampung, bumbu-bumbu yang dibutuhkan sangat mudah ditemukan, antara lain bawang merah, bawang putih, cabe rawit, belimbing wuluh, daun salam, lengkuas dan daun jeruk purut. Untuk kuahnya, disiapkan santan yang tidak terlalu kental ditambah gula dan garam secukupnya. Ayam, kuah santan dan bumbu-bumbu tersebut dibungkus menggunakan daun pisang. Biasanya dibungkus per satuan porsi. Semakin berkuah akan semakin segar. Selanjutnya dikukus sampai daging ayam lunak.
Cara penyajian garang asem adalah dengan meletakkan di atas piring bersama dengan daun pembungkusnya. Untuk garang asem yang dibungkus ukuran satu porsi, biasanya dinikmati langsung dengan daun pembungkus sebagai alas makan. Cara ini memberikan sensasi sedap dan nikmat karena aroma daun pisang masih tercium saat menikmatinya.
Bagi yang sedang berada di kota Solo, Garang Asem Ayam dapat dibeli di warung atau resto makanan tradisional. Warung ayam bakar Tentrem atau warung makan Sidoasih di Mangkuyudan menyediakan menu tersebut. Jika sedikit mengarah ke luar kota, Garang Asem Ayam dan Ati Ampela yang populer diperoleh di Warung Mbah Rono, dekat perempatan Delanggu, yaitu jalan raya menuju Yogyakarta. Namun langganan kami adalah Garang Asem Ayam di Warung Mbah Semar, dekat lampu merah Kartosuro menuju arah bandara Adisumarmo Solo. Garang Asem Ayamnya sudah terkenal enak rasanya. Di sini, kita juga bisa mendapatkan berbagai makanan tradisional Jawa atau khas Solo lainnya yang sudah jarang ditemui sehari-hari.
No comments:
Post a Comment